Sabtu, 07 Agustus 2010

Definisi DMZ

Dikutip dari : http://www.its-berry.com
De-Militarised Zone(DMZ) merupakan mekanisme untuk melindungi sistem internal dari serangan hacker atau pihak-pihak lain yang ingin memasuki sistem tanpa mempunyai hak akses. Sehingga karena DMZ dapat diakses oleh pengguna yang tidak mempunyai hak, maka DMZ tidak mengandung rule.
Secara esensial, DMZ melakukan perpindahan semua layanan suatu jaringan ke jaringan lain yang berbeda. DMZ terdiri dari semua port terbuka, yang dapat dilihat oleh pihak luar. Sehingga jika hacker menyerang dan melakukan cracking pada server yang mempunyai DMZ, maka hacker tersebut hanya dapat mengakses host yang berada pada DMZ, tidak pada jaringan internal.
Misalnya jika seorang pengguna bekerja di atas server FTP pada jaringan terbuka untuk melakukan akses publik seperti akses internet, maka hacker dapat melakukan cracking pada server FTP dengan memanfaatkan layanan Network Interconnection  System (NIS), dan Network File System(NFS). Sehingga hacker tersebut dapat mengakses seluruh sumber daya jaringan, atau jika tidak, akses jaringan dapat dilakukan dengan sedikit upaya, yaitu dengan menangkap paket yang beredar di jaringan, atau dengan metoda yang lain.
Namun dengan menggunakan lokasi server FTP yang berbeda, maka hacker hanya dapat mengakses DMZ tanpa mempengaruhi sumber daya jaringan yang lain. Selain itu dengan melakukan pemotongan jalur komunikasi pada jaringan internal, trojan dan sejenisnya tidak dapat lagi memasuki jaringan.
Makalah ini akan membahas bagaimana memberi hak pada pengguna baik internal maupun eksternal, pada semua layanan jaringan yang diperlukan.
Artikel Definisi DE-MILITARISED ZONE (DMZ) ini diambil dari http://www.net-asia.net/ -- Definisi DE-MILITARISED ZONE (DMZ). Untuk melihat daftar pustaka silahkan masuk ke http://net-asia.net

Kelebihan dan Kekurangan Modem ADSL


Kelebihan ADSL

  • Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax.
  • Bagi pengguna di Indonesia yang memakai program Speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berinternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak.

Kekurangan ADSL

Adapun kualitas dari ADSL saat ini masih memiliki kekurangan.
  • Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses internetnya.
  • Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL. Misalnya Mac. Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama. Sehingga pengguna Linux harus menggantinya dengan software yang lebih umum seperti Windows Xp atau Linux.
  • Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL.
  • Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja DSL.
  • Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic.
  • Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak modem ADSL dengan DSLAM jauh maka kecepatan koneksiakan menurun karena banyaknya hambatan medium yang dilaluinya dan sebaliknya jika jaraknya dekat, koneksinya akan mencapai kecepatan yang diharapkan.

Tugas

Kelas - Kelas ipv4

Kelas A
Dalam kelas A ini oktet (8 bit) pertama adalah netid. Di mana bit yang tertinggal pada netid kelas A ini adalah nol (0) semua. Secara teori, kelas A ini memiliki 27 jaringan atau 128 jaringan yang tersedia. Secara aktual hanya ada 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu. Dalam kelas A, 24 bit digunakan sebagai hostid. Jadi secara teori pula setiap netid memiliki 224 host atau 16.777.216 host/router. Kelas A cocok untuk mendisain organisasi komputer yang jumlahnya sangat besar dalam jaringannya.
Kelas B
Dalam kelas B, 2 oktet digunakan sebagai netid dan 2 oktet sisanya untuk hostid. Secara teori pula, kelas B memiliki 214 netid atau 16.384 jaringan. Sedangkan banyaknya host setiap jaringan adalah 216 host atau 65.536 host/router. Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus, maka hostid yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534. Kelas B ini cocok untuk mendisain organisasi komputer dalam jumlah menengah.
Kelas C
Dalam kelas C, 3 oktet sudah dimiliki untuk netid dan hanya 1 oktet untuk hostid. Sehingga secara teori banyaknya jaringan yang bisa dibentuk oleh kelas C ini adalah 221atau terdapat 2.097.152 jaringan. Sedangkan banyaknya host/router di setiap jaringan adalah 28host/router atau setara dengan 256 host. Juga dikarenakan penggunaan 2 hostid untuk tujuan khusus maka hostid yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host atau router.
Kelas D
Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid.
Kelas E
Kelas E disisakan untuk pengunaan khusus, biasanya untuk kepentingan riset. Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini.

Tugas Jurnal E service

JURNAL LAYANAN ELEKTRONIS
(E-SERVICE)

Oleh : Muhammad Saddad
NIM : 115092012
Prodi : Informatika

Abstraksi
E-service [layanan elektronik] menjadi katalisator yang dapat digunakan secara efektif untuk kehidupan sehari - hari sebagai sesuatu hal yang paling baik bagi akses-akses pelayanan dan proses demokrasi. Kepentingan masyarakat dalam hal internet dan permasalahan E-service terus menerus berkembang, ada peningkatan pada harapan yang sangat tinggi bahwa teknologi dapat digunakan oleh user (pengguna) dan pengusaha yang tidak hanya menciptakan efisiensi perekonomian, tetapi juga meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan informasi dan pelayanan. Jurnal ini, didasarkan pada studi kasus yang telah didiskusikan melalui beberapa aspek dari pemerintahan elektronik dan e-service [pelayanan elektronik]. Misalnya nilai danefektifitas e-service dengan sektor publik difokuskan pada empat cara memperoleh efektifitas :pandangan dari manajemen dan strategi ICT; penerapan nilai sosial budaya dan etika; penerapanakses untuk mendapatkan ICT; dan pelanggan/masyarakat umum terhadap kegunaan dan kesuksesan e-service

Abstaction
E-service [electronic services] to be a catalyst that can be used effectively for daily life - the day as something that is best for accesses services and democratic processes. Public interest in terms of Internet and E-service problems continue to grow, there is increasing at a very high expectation that the technology can be used by the user (users) and entrepreneurs who not only creates economic efficiency, but also improve public access to information and services.This journal, based on case studies that have been discussed by several aspects of electronic governance and e-service [electronic services]. For example the value of e-service danefektifitas with the public sector is focused on four ways to obtain effectiveness: views of management and ICT strategies; implementation of socio-cultural and ethical values; penerapanakses for ICT; and customer / general public on the usefulness and success of e-service.


Keyword : e-service, layanan elektronik, teknologi
 



A.    PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah mengubah cara hidup sebagian masyarakat dalam kehidupan sehari – hari. Peran dan keberadaan teknologi informasi dan komunikasi di segala sektor kehidupan tanpa disadari telah membawa dunia kegerbang globalisasi tanpa batas dan mengenal jarak. Siapapun dapat berkomunikasi dan mengakses segala informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan dimanapun keberadaannya. Hal ini tidak saja mendorong dunia bisnis dan dunia usaha tetapi juga mendorong aktivitas belajar mengajar pun mulai dengan akses tanpa batas.
Saat ini mulai banyak perusahaan yang telah melirik adanya peranan yang sangat penting dengan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan adanya penerapan ini maka telah terjadi transformasi terhadap paradigma baru didalam institusi dan juga hubungan perusahaan dengandunia luar atau stakeholders.
 Dalam buku Cultivating Peace yang dikutip dari http://www.inawater.com/news/wmprint.php?ArtID=507, Ramizes mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakekholder ini. Beberapa definisi yang penting dikemukakan seperti : Freeman (1984) yang mendefinisikan stakeholder sebagai kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu. Sedangkan Biset (1998) secara singkat mendefinisikan stakeholder. merupakan orang dengan suatu kepentingan atau perhatian pada permasalahan. Stakeholder ini sering diidentifikasi dengan suatu dasar tertentu sebagaimana dikemukakan Freeman (1984), yaitu dari segi kekuatan dan kepentingan relatif stakeholder terhadap issu, Grimble and Wellard (1996), dari segi posisi penting dan pengaruh yang dimiliki mereka.
Dalam hal ini teknologi informasi dan komunikasi menjadi sangat penting untuk urusan perbankan. Banyak aktivitas yang dilakukan dengan fasilitas ini, demikian juga segala kegiatan operasional dan keuangan yang ada di perbankan. Untuk dapat mengaplikasikan dan mengimplementasikan fasilitas ini, biasanya pihak perbankan menyewa atau membuat kemitraan dengan pihak ketiga sebagai penyedia jasa aplikasi perantara. Sebagai pihak penyedia jasa financial maka semua kebutuhan harus siap dengan segala permintaan pelanggannya. Dalam hal ini layanan yang dapat disediakan antara lain adalah switching dan penyelesaian/ seetlement pembayaran secara sharing/ bersama bagi seluruh entitas bisnis, terutama institusi/lembaga keuangan. Juga dapat menyediakan kerangka bisnis dan hukum yang memungkinkan terjadinya sharing jaringan antara bank, provider penyedia layanan umum, pemilik tagihan, penerbit kartu, outlet/merchants dan lembaga bisnis lainnya termasuk penyediaan kerangka kerja teknis yang memungkinkan semua perusahaan yang terlibat dapat menikmati jasa yang ditawarkan secara maksimal.

1.1. PERMASALAHAN
Mengaplikasikan dan mengimplementasikan layanan switching dan penyelesaian/seetlement pembayaran secara sharing/bersama bagi seluruh entitas bisnis, terutama institusi/lembaga keuangan. Menyediakan kerangka bisnis dan hukum untuk dapat sharing jaringan antara bank, provider penyedia layanan umum, pemilik tagihan, penerbit kartu, outlet/merchants dan lembaga bisnis lainnya termasuk penyediaan kerangka kerja teknis yang menungkinkan semua perusahaan yang terlibat dapat menikmati jasa yang ditawarkan secara maksimal.

1.2. METODELOGI
Dalam penulisan Jurnal  yang saya buat ini menggunakan metode data literature dari  Hutapea, Tommy P.M. (2003;1-17). Artikel Populer Ilmukomputer.com Untuk dapat mewujudkan pertukaran data financial yang baik, maka harus dilakukan:
1.   Membuat integritas client dalam bertransaksi financial lebih terjamin.
2.   Membuat bentuk jaringan LAN yang termudah, termurah dan tercepat di pihak ketiga untuk menyediakan kepada pihak penyewa.
2. TEORI
Perkembangan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini, nampaknya membuat organisasi yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi terutama yang melakukan jasa pertukaran data mentransformasikan perubahan paradigma baru ke dalam institusi mereka. Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia secara umum telah mencoba mengoptimalkan pemanfaatan jaringan internet sebagai upaya perluasan bisnis.
 Pemanfaatan ini dilakukan dengan menjadikan akses informasi dalamjangkauan yang lebih luas dan terintegrasi. Dengan adanya peningkatan aktivitas pelanggan maka akan semakin komplek pula permasalahannya terutama dalam kecepatan pelayanan dan keamanan datanya. Mereka menginginkansolusi untuk mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi, pelaporan, pertukaran data, dan lainlain. Organisasi dapat menawarkan solusi dalam menangani urusan financial. Salah satunya yaitu :
a)   Menyelenggarakan layanan Integrated Data Warehouse yang berisi berbagai informasi untuk transaksi.
b)  Finansial yang dibutuhkan seperti Sistem Informasi Debitur Perbankan Sistem   Informasi Debitur Kartu Kredit dan Sistem Informasi Debitur Leasing.
Manfaat bagi perusahaan atau institusi adalah tersedianya berbagai informasi yang berhubungan dengan industri finansial secara terintegrasi. Akan tetapi masih banyak juga pelanggan yang kurang menguasai computer, sehingga hal ini juga membuat kinerja system pada solusi yang ditawarkan, agak berjalan lambat.

2.1. KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Batas ruang dan jarak bukan merupakan halangan untuk tetap berkomunikasi. Sarana dan prasarana yang mendukung merupakan kunci sukses dalam menjalankan komunikasi yang berbasis informasi.

2.1.1. TRANSAKSI BISNIS MELALUI INTERNET
 Seperti yang disampaikan oleh Purbo, Onno (2000) bahwa Sebagian besar e-commerce yang banyak di gembar-gemborkan umumnya merupakan e-commerce tipe B2C (bisnis to customer). Wajarlah B2C memang sebetulnya kelas bisnis yang sifatnya retail yang perlu menarik massa; tentunya wajar-wajar saja kalau teman-teman yang masuk ke bisnis B2C ini memasang iklan-iklan besar-besaran di media massa. Kadang kala teman-teman ini kurang hati-hati atau menggunakan strategi yang salah sehingga yang terjadi akhirnya lebih banyak membakar uang percuma tanpa berhasil menarik massa. E-Commerce B2B (bisnis to bisnis) merupakan pola yang jauh lebih menarik daripada Ecommerce B2C. Dari berbagai research yang ada, tampak bahwa B2B menghasilkan transaksi yang jauh lebih besar daripada B2C. Nilai transaksi B2C umumnya hanya sekitar 10-20% dari pada B2B. Terdapat dua (2) pola utama di B2B, yaitu yang berbasis komunitas & yang berbasis teknologi untuk mengeffisienkan proses transaksi. Yang pertama yang berbasis komunitas biasanya dikenal sebagai market place umumnya merupakan komunitas yang sifatnya vertical (dari hilir ke hulu). Dalam pola ini biasanya kita masih bisa melihat aktifitas mereka di Web & biasanya merupakan pengembangan dari media online yang difokuskan pada komunitas bisnis tertentu yang mencakup strata dari hilir ke hulu. Contoh komunitas E-Commerce B2B di Web dapat dilihat di yahoo (http://b2b.yahoo.com) dan yang saya paling suka adalah di verticalnet (http://www.verticalnet.com). Pola verticalnet sangat menarik sekali di situ sangat eksplisit sekali pola komunitas mereka.


2.1.2. LAYANAN JASA MELALUI INTERNET
Seiring dengan adanya kemajuan teknologi informasi, telekomunikasi dan media, tuntutan untuk kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan dalam satu decade terakhir menunjukan adanya peningkatan yang sangat berarti. Hal ini dimungkinkan dengan adanya konvergensi teknologi Fixed dan Mobile yang memerlukan dukungan infrastruktur dan aplikasi serta manajemen yang cepat (Quick response), akurat (accuracy), handal (reliable) dan aman (secure). Dalam penyediaan layanan solusi transaksi finansial, bisnis ini harus didukung oleh 5 kompetensi inti/dasar yang berbasis Infrastruktur jaringan yang selama ini disediakan oleh TELKOM Indonesia. Adapun infrastruktur tersebut ada 5 kompetensi inti yaitu Data Communication, Integrated Data Warehouse, Application, Transaction Switching dan Customer Premises Equipment. http://www.ebizzasia.com/0433-2006/focus,0433,06.htm
 Dengan mengkombinasikan kelima kompetensi tersebut, menjadikan layanan ini mampu untuk memiliki dan menyediakan Jasa Layanan dalam bentuk :
Managed Security Solution khususnya untuk pengelolaan transaksi finansial.
Data Communication / Networking. Penyediaan infrastruktur yang memungkinkan terjadinya konektivitas dari semua pihak atau sistem yang terlibat dalam proses transaksi melalui teknologi komunikasi data mutakhir seperti internet, Frame Relay, VPN IP/MPLS, Wireless data dan teknologi lainnya. Hutapea (2003, P2). Internet Protocol Virtual Private Network ( IP VPN) dapat memberikan solusi bagi berbagai persoalan yang ada. Karena dengan adanya IP VPN, hubungan yang dilakukan antara kantor pusat dan cabang serta partner bisnis perusahaan lebih ekonomis.
Integrated Data Warehouse Penyediaan infrastruktur dan manajemen pengelolaan Data Warehouse yang menyimpanberbegai data yang diperlukan pada transaksi finansial dan sistem informasi perbankan.
Aplikasi Penyediaan berbagai aplikasi transaksional, pelaporan dan security yang mendukung layanan transaksi finansial serta layanan lainnya yang berhubungan dengan layanan transaksi finansial.
Transaction Switching Penyediaan infrastruktur dan manajemen pengelolaan serta pengaturan lalu lintas transaksi antar Host yang terlibat di dalamnya melalui teknologi Open Transaction Switch dan Messaging Hub dengan kemampuan Multi Platform dan Multi Format serta mampu menangani sampai dengan 200 tps dan scalable .
Customer Premises Equipment Adalah penyediaan perangkat Hardware di sisi Pelanggan ( Customer Premises ) yang diperlukan sebagai bagian layanan solusi transaksi financial

2.2. IMPLEMENTASI LAYANAN TRANSAKSI FINANSIAL MASA DEPAN
Fokus bisnis Finnet adalah sebagai penyedia Layanan pengelolaan proses transaksi, khususnya transaksi keuangan. Atau biasa disebut sebagai Perusahaan Penyedia Layanan Transaksi Finansial. http://www.ebizzasia.com/0433-2006/focus,0433,06.htm
  Perusahaan ini menawarkan layanan proses pembayaran secara terpadu dan terintegrasi untuk bisnis setiap customer, contohnya kartu kredit, kartu debit, dan proses transaksi keuangan lainnya. Finnet juga menyediakan layanan bagi semua segmen industri khususnya perbankan, institusi keuangan, retail, pemerintahan, restoran, hotel, layanan kirim-antar / delivery service, dan lain-lain. Selain menawarkan solusi proses pembayaran, layanan untuk outlet / merchant, penyediaan produk-produk yang berkualitas tinggi serta harga yang kompetitif, Finnet juga memberikan kepada setiap customer kemudahan dan kemanan proses pembayaran. Masalahnya, setiap kali perusahaan penyedia jasa akan men set-up sistem pembayaran dengan bank tertentu, yang pastinya akan memudahkan bagi pelanggan, maka setiap kali itu pula dia harus membangun hubungan komunikasi data langsung dengan bank. Padahal, bisa jadi suatu perusahaan bekerjasama dengan sejumlah bank yang berbeda-beda. Selain hal itu tidak efisien, investasi yang ditanamkan perusahaan pun cukup besar.

2.2.1. VARIASI LAYANAN JASA
Dengan adanya lima kompetensi infrastruktur yang disediakan oleh TELKOM, dapat dijadikan modal dasar untuk membuat variasi layanan jasa transaksi financial di masa depan, diantaranya adalah :


 a. Pembayaran Online

 1. Delivery Channel Perbankan :
ATM, Phone Banking, Internet Banking, SMS Banking, POS EDC Layanan solusi ini adalah penyediaan infrastruktur dan manajemen pengelolaan Delivery Channel dan diperuntukkan bagi pihak perbankan yang akan mengembangkan system pembayaran online melalui Delivery Channel seperti ATM, Internet Banking, SMS Banking, Phone Banking, POS EDC , dan lain-lain namun tidak menginginkan adanya investasi Delivery Channel tersebut. Dengan ini sangat dimungkinkan untuk penggunaan Delivery Channel secara bersama, sehingga akan didapatkan efisiensi bagi semua pihakyang memanfaatkannya, namun demikian pihak bank tetap dapat mengembangkantingkat layanan yang maksimal kepada para nasabahnya

2. Host to Host Payment Service (H2H) :
solusi ini diperuntukkan bagi perusahaan atau institusi sebagai penyedia layanan (Service Provider sekaligus sebagai Biller) yang memiliki keinginan untuk meningkatkan layanan dengan memudahkan para pelanggannya membayar tagihan atau kewajibannya secara online. Pembayaran secara online dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak Bank yang memiliki sistem pembayaran online. Dengan demikian pihak perusahaan atau institusi dapat memanfaatkan kelebihan bank tersebut yang memiliki sistem pembayaran seperti ATM, Internet Banking, Phone Banking, SMS Banking, Point of Sales EDC atau cara pembayaran lainnya yang dimiliki oleh Bank Dalam membangun konektifitas dengan Bank, pihak perusahaan atau institusi tidak memerlukan hubungan secara Host to Host kepada setiap Bank yang dikehendakinya satu persatu. Konektifitas cukup dilakukan dengan Transaction Gateway Finnet dan otomatis memungkinkan untuk dapat terkoneksi ke lebih dari 35 Bank. Manfaat yang dapat diterima oleh perusahaan atau institusi penyedia layanan adalah tidak memerlukan investasi untuk penyediaan infrastruktur pembayaran melalui pemanfaatan kelebihan Bank yang telah memiliki sistem pembayaran online  

3. Micro Payment (E-Purse ) : 
Layanan Solusi Micro Payment adalah penyediaan infrastruktur dan manajemen micro payment yang diperuntukkan bagi perusahaan atau institusi yang mendapat lisensi untuk penyelenggaraan Micro Payment (Card Issuer) seperti Prepaid Card Multi Payment misalnya untuk pembayaran transportasi termasuk transportasi masal dalam kota, pembayaran tol, pompa bensin, belanja dan lain-lain. Manfaat bagi perusahaan Card Issuer adalah tidak perlu melakukan investasi pembangunan infrastruktur dan memudahkan pelanggannya dalam melakukan pembayaran dengan lebih praktis karena satu kartu dapat digunakan untuk pembayaran multi layanan. Sedangkan bagi Bank Sentral dapat melakukan monitoring serta reporting.

b. Transfer Dana

1. Layanan Settlement & Kliring :
Penyediaan layanan solusi berupa infrastruktur dan manajemen pengelolaan untuk penyelenggaraan Settlement dan Kliring oleh Bank Sentral atau oleh Pihak yang mendapatkan lisensi penyelenggaraan Settlement dan kliring dalam hal ini Finnet melaksanakan proses switching lalu lintas transaksi antar pihak yang terlibat dalam Financial Settlement dan Kliring. Manfaat bagi Bank Sentral Institusi Finansial penyelenggaraan Kliring adalah efisiensi jaringan dan aplikasi settlement dan kliring (Perbankan dan Credit Card ) dan bagi Bank Sentral sebagai pemegang otoritas moneter adalah dimungkinkan dilakukannya Real Time Monitoring Settlement dan Kliring Transaksi Finansial.

c. Pertukaran Dokumen

1. Jasa Layanan Pertukaran Dokumen Elektronis :
Menyelenggarakan layanan total solusi untuk proses Pertukaran Dokumen (Document Exchange) Multi Format dan Multi Platform melalui infrastruktur Transaction Switching (Messaging Hub), misalnya dalam transaksi dokumen ekspor impor, kepabeanan, perpajakan dan lain-lain yang bersifat adanya interaksi dokumen. Transaksi dokumen ini dapat dikembangkan dengan transaksi pembayaran, sehingga proses menjadi lebih terpadu. Benefit bagi perusahaan atau institusi akan mendapatkan efisiensi infrastruktur dan aplikasi untuk proses transaksi dokumen dan pelaporan.

2. E-Reporting :
Menyelenggarakan layanan total solusi untuk pelaporan secara elektronis baik Intra maupun Inter Institusi melalui Messaging Hub . Manfaat bagi perusahaan atau institusi adalah efisiensi dalam penyediaan aplikasi transaksi dan outsourcing security.

d. Informasi & Aplikasi

1. Integrated Data Warehouse System :
Menyelenggarakan layanan Integrated Data Warehouse yang berisi berbagai informasi untuk transaksi finansial yang dibutuhkan seperti Sistem Informasi Debitur Perbankan Sistem Informasi Debitur Kartu Kredit dan Sistem Informasi Debitur Leasing. Manfaat bagi perusahaan atau institusi adalah tersedianya berbagai informasi yang berhubungan dengan industri finansial secara terintegrasi.

2. Core Banking :
 Penyediaan Layanan aplikasi dan jaringan infrastruktur yang mengintegrasikan secara real-time sistem perbankan untuk keperluan kegiatan operasional sehari-hari, pengendalian manajemen dan informasi data terpusat. Ini merupakan suatu system customizable penuh yang dapat dengan mudah menyesuaikan semua gaya perbankan yang ada.

3. Managed Security Service :
Layanan ini menyediakan infrastruktur dan manajemen pengelolaan keamanan (security) sistem transaksi finansial diperuntukkan bagi perusahaan atau institusi yang akan menerapkan sistem aplikasi keamanan, dalam hal ini perusahaan atau institusi yang melakukan out sourcing untuk monitoring dan pengendalian keamanan pada system transaksi keuangan yang terdiri dari solusi-solusi proaktif dan reaktif yang didesain khusus untuk meminimalisasi, mendeteksi sertamengindentifikasi adanya usaha-usaha ancaman dan gangguan pada sistem data dan informasi suatu perusahaan.

4. Disaster Recovery System :
Finnet menyediakan layanan aplikasi dan solusi terintegrasi yang akan menyimpan dan menjaga semua system software bisnis, data dan informasi-informasi berharga lainnya jika terjadi ancaman bahaya terhadap perusahaan, misalnya adanya bencana, kegiatan teror/bom, kebakaran, banjir / tsunami dan keadaan-keadaan genting lainnya. Konfigurasi FINNET Online Payment & Document Exchange.

2.3. SOLUSI LAYANAN FINNET UNTUK KAWASAN INDUSTRI
Kawasan industri merupakan suatu kawasan dengan banyak transaksi yang menjadikan suatu peluang penawaran layanan transaksi financial yang aman dan cepat serta akurat. Layanan jasa yang dapat ditawarkan antara lain adalah :

1. Online Payment :
a.   B2B Payment (Online Payment dalam proses Supply Chain Management antara, manufactur, distributor dan supplier).
b.  B2G Payment (Online Payment dengan institusi pemerintah untuk pembayaran, perijinan, Bea & Cukai, PPNBM, Pajak, dan lain-lain).

2. Document Exchange (Kepabeanan dan Perdagangan) :
  1. e-Reporting (TPS Online) adalah layanan pertukaran data secara online tempat penimbunan sementara dengan Bea & Cukai terkait document surat perintah pengeluaran barang (SPPB) / Persetujuan Export (PE)
  2. e-Exim Clearance (e-PIB, e-PEB, e-PPKT, e-PIBT) Proses persetujuan    document export dan import secara online antara exporter, importer, kantor pos dan jasa kurir dengan Bea & Cukai, instansi pengawasan / perijinan dan instansi perdagangan.
  3. e-TPB (BC23/BC30) Proses pelaporan data barang export dan import di kawasan berikat / kawasan industri secara online antar pengusaha di kawasan industri / kawasan berikat, pengelola kawasan industri dengan Bea & Cukai dan instansi pengasawan dan perijinan.
  4. e-Licensing Proses perijinan secara elektronis dari pengusaha ke instans pemerintah terkait proses kepabeanaan dan perda gangan.
  5. Tax integrasi dengan Sistem perpajakan secara elektronis.
  6. e-Reporting (Database dan laporan ke Departement Perindustrian) Pada layanan jasa transaksi finansialnya juga terdapat produk khusus yang dapat digunakan di kawasan berikat dan kawasan industri, yaitu:
strihttp://www.finnetindonesia.com/content.php?fuseaction=home.indu

e-Exim dan e-BondedZone
-       Modul Permohonan Impor Barang (PIB)
-       Modul BC23 (Bea & Cukai)
-       Modul Permohonan Ekspor Barang (PEB)

e-Payment
-       Modul Bank

e-Reporting (Transaction Processing System Online)
-       Melayani pertukaran data antara TPS (Transaction Processing System) dan   Bea & Cukai terkait Document SPPB/PE Manfaat dari produk tersebut di atas adalah : Untuk TPS (Transaction Processing System)
-       TPS (Transaction Processing System) tidak perlu mengembangkan aplikasi sendiri
-        Bebas biaya maintenance
-        Bisa mendapatkan akses informasi terbaru setiap saat
-       Tidak menginvestasikan peralatan untuk koneksi ke server user customs /   Bea Cukai kecuali modem
-       Meningkatkan kualitas pelayanan TPS (Transaction Processing System)
-       Menghilangkan antrian informasi arus barang
-       TPS (Transaction Processing System) dapat menjadi profit center Untuk Trader (Pengusaha Eksport dan Import)
-       Menghilangkan antrian informasi arus barang
-       Mereduksi biaya yang timbul akibat proses arus barang Fitur yang disediakan antara lain :
1.     Pengiriman SPPB/PE secara digital ke TPS (Transaction Processing System)
2.     Pengiriman status digital SPPB/PE ke Custom/Bea Cukai Document Repository. Pencatatan transaksi dan pelaporan perpindahan container / antar TPS (Transaction ProcessingSystem) Real-Time Online Satu TPS (Transaction Processing System) dapat digunakan untuk multi user Internet Based.

3. KESIMPULAN

1.     Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi merupakan perwujudan pencapaian akses global dalam kecepatan perolehan informasi dalam jangkauan yang lebih luas dan terintegrasi.
2.     Peningkatan aktivitas pelayanan kepada pelanggan semakin kompleks dalam hal kecepatan, keamanan, keakuratan dan jaminan hukum.
3.     Komitmen yang jelas dalam pelaksanaan pelayanan jasa transaksi finansial menjadi kunci utama untuk menjalin kerjasama dan kepercayaan pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA
Hutapea, Tommy P.M. (2003). Artikel Populer Ilmukomputer.com

Rabu, 04 Agustus 2010

Indonesia

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara).[4] Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,[5] Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.

Organisasi memiliki berbagai fungsi yang memungkinkan mereka mencapai tujuan dan menjalankan operasi sehari-hari. Beberapa fungsi utama orga...